Pada pertemuan minggu
pertama kali ini saya diberikan tugas softskill dimana saya akan menulis
sedikit rincian tentang sebuah perusahaan besar yang membutuhkan pekerja teknik
informatika dalamn sebuah perusahan.
pentingnya tenaga kerja teknik informatika diperusahaan ini adalah sebagai
sarana agar pegawai lebih memahami dan menyetujui sebuah perusahaan tersebut
dengan menggunakan teknologi yang ada dalam perusahaan yg memproduksi sebuah
pupuk. Dengan metode-metode teknologi tinggi dan didampingi mesin yang
berkapasitas besar. Adanya pegawai teknik informatika ini harus memperkerjakan
diperusahaan ini sesuai dengan bidang tertentu.
Riwayat
Singkat Perusahaan.
PT
Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana US$ 260 juta
merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, serta Penyertaan
Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta. Pinjaman kepada
Pemerintah Iran telah dilunasi tahun 1989. Pembangunan pabrik Pupuk Kujang
pertama yang kemudian diberi nama Pabrik Kujang 1A dengan kapasitas produksi
570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amoniak pembangunannya
dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas Corporation (USA) dan Toyo
Engineering Corporation (Japan). Pembangunan Pabrik Kujang 1A ini berhasil
dibangun selama 36 bulan dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 12 Desember 1978. PT Pupuk Kujang merupakan anak perusahaan dari BUMN
Pupuk di Indonesia yaitu PT Pupuk Indonesia Holding Company.
Salah
satu rencana yang sudah dilaksanakan adalah penggantian reaktor urea pada tahun
2001 dan pembangunan Pabrik Kujang 1B. Pembangunan Pabrik Kujang 1B dengan
kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amonia
dilaksanakan oleh kontraktor utama Toyo Engineering Corporation (TEC) Japan dan
didukung oleh 2 (dua) kontraktor dalam negeri yaitu PT Rekayasa Industri dan PT
Inti Karya Persada Teknik. Pembangunan Pabrik Kujang 1B ditempuh dalam waktu 36
bulan, dimulai tanggal 1 Oktober 2003 sampai dengan 6 September 2005. Selain
dari equity yang dimiliki oleh PT Pupuk Kujang, pendanaan proyek ini diperoleh
dari pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar JPY
27.048.700.000. Peresmian Pabrik Kujang 1B dilakukan oleh Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 3 April 2006.
SDM
& Pengembangannya
Restrukturisasi Organisasi :
Dalam rangka mendapatkan organisasi yang ideal, pada
tahun 2011 telah dilakukan perubahan organisasi yang semula 5 Direktorat
menjadi 4 Direktorat, yang masingmasing dipimpin seorang
Direktur, yaitu :
Direktorat
Utama
Direktorat
Produksi Teknik & pengembangan
Direktorat
SDM & Umum
Direktorat
komersil
Masing-masing Direktorat dipimpin seorang Direktur
dan membawahi 2 (dua) Kompartemen. Sedangkan unit kerja setingkat Biro
berkurang menjadi 33 dari semula 35 unit kerja, hal ini dikarenakan selain
adanya penggabungan dua unit kerja yaitu Divisi Industri Peralatan pabrik
dengan Jasa Pelayanan Pabrik menjadi Divisi Pelayanan Industri, juga
diturunkannya Biro Administrasi Perusahaan patungan menjadi unit kerja
setingkat bagian yang dialihkan ke Biro Hukum & Administrasi Perusahaan.
Profil
Karyawan
Pupuk Kujang pada akhir
Desember 2011 memiliki karyawan sebanyak 1167 orang, berkurang 107 orang
dibandingkan dengan akhir tahun 2010 sebanyak 1274 orang.
Pengurangan sebanyak 107 orang terdiri dari pensiun normal 71 orang, habis masa
kontrak 51 orang, meninggal dunia 2 orang dan mengundurkan diri 13 orang,
sedangkan penambahan karyawan sebanyak 30 orang yaitu karyawan pensiun yang
diperpanjang masa kerjanya sebagai tenaga honorer.
Anak
Perusahaan & Afiliasi :
1. PT SINTAS KURAMA PERDANA ((Pabrik Asam Formiat) Pabrik
Asam Formiat didirikan dengan tujuan memanfaatkan Gas CO2 yang ada dalam gas
proses pabrik Ammoniak dan Utilitas yang masih idle di PT Pupuk Kujang.
2. PT KUJANG SUD-CHEMIE CATALYST (Pabrik Katalis) Pabrik
ini didirikan dengan maksud untuk mendukung industri pupuk, refinery dan
methanol, sehingga Indonesia tidak tergantung katalis dari luar negeri. Perusahaan
ini berdiri pada tanggal 24 Juni 1987 dengan Notaris Ny.
3. PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA (Pabrik Hidrogen
Peroksida) Pabrik Hydrogen Peroksida didirikan dengan tujuan memanfaatkan gas
H2 dari Hydrogen Recovery unit PT Pupuk Kujang sebagai bahan baku. Hydrogen
Peroksida banyak digunakan sebagai bahan pemutih pada industri tekstil dan
industri kertas.
Pupuk Kujang Lampaui Target Produksi 2011
Pada
pergantian tahun 2011, PT Pupuk Kujang berhasil melebihi target produksi pupuk
urea sebesar 1.050.053,51 ton atau 112,38 % dari target, produksi amoniak
mencapai 658.843,56 ton atau 105,05 % dari target, produksi NPK 117.371,05 ton
atau 146,71 % dari target, serta produksi pupuk organik sebesar 12.130,43 ton.
Bahkan, jika dilihat dari hasil produksi urea pabrik Kujang 1B tahun ini, PT
Pupuk Kujang berhasil mencapai produksi kapasitas terpasang pabrik. Artinya,
potensi pabrik Kujang 1B telah mampu dimanfaatkan secara maksimal.
Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Achmad Tossin
Sutawikara mengatakan keberhasilan ini berkat pengelolaan dan pemeliharaan
pabrik yang optimal oleh seluruh karyawan juga berkat pasokan bahan baku gas
yang lancar dari Pertamina dan alokasi BPMigas sehingga produksi bisa maksimal.
Ia menjelaskan bahwa untuk menjaga kelancaran produksi pupuk, suplai bahan
utamanya seperti gas alam, air, serta udara harus terus dijaga.
Untuk memenuhi pasokan gas sebagai bahan baku
pembuatan pupuk, PT Pupuk Kujang mendapat pasokan dari Pertamina Hulu Energi
Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan PT Pertamina EP. Kontrak pasokan gas
alam untuk pabrik Pupuk Kujang dipenuhi oleh Pertamina PHE ONWJ dan PT Pertamina
EP hingga tahun 2016.
Angka serapan pupuk urea pada tahun 2011, mencapai
919.147 ton atau mencapai 104,63 % dari target sebesar 878.450 ton. Penyerapan
ini bisa melebihi target dikatakannya, berkat cuaca yang mendukung proses
pertanian serta tidak terjadinya bencana yang mengganggu pertanian di Indonesia.
Selain di dalam pabrik, berbagai kebijakan baru
telah dikeluarkan oleh Pusri Holding dan dilaksanakan oleh PT Pupuk Kujang.
Beberapa kebijakan tersebut diantaranya adalah perubahan daerah tanggung jawab
distribusi PT Pupuk Kujang yang mencakup seluruh daerah Jawa Barat per tanggal
1 September 2011 dan pemberian warna merah muda pada pupuk urea bersubsidi guna
meningkatkan pengawasan terhadap distribusi pupuk bersubsidi. Kebijakan
tersebut sesuai dengan instruksi dari Kementerian yang terkait.
Untuk persiapan masa tanam tahun 2012, Achmad Tossin
Sutawikara menegaskan bahwa stok yang tersedia di pabrik dan gudang lini III
sudah dipersiapkan. Bahkan, saat ini tersedia stok pupuk sekitar 45.000 ton di
gudang pabrik serta 50.000 ton pupuk yang tersebar di gudang-gudang lini III di
kabupaten sehingga totalnya ada sekitar 95.000 ton. Stok pupuk tersebut cukup
untuk memenuhi kebutuhan hingga 2 bulan kedepan.
INFORMATIKA
Visi
"MENJADI INDUSTRI KIMIA DAN PENDUKUNG PERTANIAN
YANG BERDAYA SAING DALAM SKALA NASIONAL"
Misi
"MENGHASILKAN PRODUK BERMUTU DAN MELAKUKAN
PERDAGANGAN YANG BERDAYA SAING TINGGI DENGAN MENGUTAMAKAN KEPUASAN
PELANGGAN"
Production
Produksi
Realisasi Produksi Urea & Ammonia 5
tahun Terakhir
JENIS
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
2008
|
2012:2011
|
|
UREA
|
994.664,60
|
1.050.053,51
|
998.988,00
|
990.092,40
|
1.045.228,13
|
94,73 %
|
AMONIA
|
653.121,22
|
658.843,43
|
635.100,00
|
611.076,49
|
653.475,28
|
99,14 %
|
NPK
|
169.249,05
|
117.371,05
|
118.218,00
|
176.627.83
|
40.270,10
|
144,20 %
|
ORGANIK
|
40.876,68
|
12.130,43
|
17.220,00
|
11.721,27
|
2.620,00
|
336,98 %
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Proses Produksi
Bahan Baku
Bahan baku utama dalam proses produksi Urea adalah Gas
Alam, Air, dan Udara.
Proses
Ketiga bahan baku tersebut
diolah untuk menghasilkan Nitrogen (N2), Hidrogen(H2), dan Karbondioksida
(CO2). Pabrik pupuk ini terdiri dari unit Ammonia dan unit Urea.
Amonia diproduksi dalam
pabrik Amonia dan merupakan hasil reaksi gas Nitrogen dan Hidrogen.
Tahap selanjutnya Amonia dan
Karbon dioksida diproses lebih lanjut di unit Urea untuk memperoleh urea
butiran dengan diameter 1 - 2 mm.
Pabrik Amonia Kujang 1A
dirancang oleh Kellogg Overseas Corp. dari Amerika Serikat sedangkan proses
pembuatan Ureanya menggunakan teknologi Mitsui Toatsu Total Recycle C-Improved
dari Toyo Engineering Corporation Jepang.
Pabrik Amonia Kujang 1B
dibangun oleh Toyo Engineering Corporation menggunakan teknologi Reduced Energy
Ammonia Process yang lisensinya dimiliki oleh Kellogg Brown & Root, Inc.
(KBR). Pembuatan Urea di pabrik Kujang 1B menggunakan proses ACES 21 dari Toyo
Engineering Corporation Jepang.
Penyediaan Air Baku
Untuk memenuhi kebutuhan air
pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B telah dibangun stasiun Pompa Air, yaitu di
daerah Parungkadali Bendungan Curug dan di Cikao sebelah hilir Jatiluhur dengan
kapasitas 1600 m3/jam.
Penyediaan Gas Alam
Gas alam untuk proses
produksi Urea di Kujang 1A dan Kujang 1B diperoleh dari Pertamina EP dan PHE
ONWJ dengan jumlah kebutuhan kedua pabrik adalah sebesar 108 MMSCF/hari.
Keduanya mengambil sumber gas alam dari lepas pantai laut Jawa.
Unit-unit Produksi
Unit Pembangkit Uap
Unit pembangkit uap di
pabrik Kujang 1A terdiri dari satu unit Waste Heat Boiler dengan kapasitas 97
ton/jam dan dua unit Package Boiler dengan kapasitas 100 ton/jam/unit.
Unit pembangkit uap di
pabrik Kujang 1B terdiri dari satu unit Waste Heat Boiler dengan kapasitas 30
ton/jam dan satu unit Package Boiler dengan kapasitas 100 ton/jam.
Unit Pembangkit Listrik
Baik Kujang 1A maupun Kujang
1B masing-masing memiliki unit pembangkit listrik tersendiri. Unit pembangkit
listrik di Kujang 1A terdiri dari satu unit Gas Turbin Generator kapasitas 15
MW. Tiga unit Diesel Standby Generator kapasitas 750 KW/unit dan satu unit
Diesel Emergency Generator kapasitas 375 KW.
Unit pembangkit listrik
Kujang 1B terdiri dari satu unit Gas Turbin Generator kapasitas 11 MW dan satu
unit Diesel Emergency Generator dengan kapasitas 1300 KW.
Unit Penjernihan Air
Unit pengolahan air di
Kujang 1A mengolah air baku menjadi air bersih untuk berbagai keperluan antara
lain Air Pendingin kapasitas 573 m3/jam; Air minum kapasitas 75 m3/jam; Air
Bebas Mineral kapasitas 180 ton/jam; Air Bersih untuk Perusahaan Patungan 125
m3/jam.
Sedangkan unit pengolahan
air di Kujang 1B memiliki kapasitas terpasang sebesar 650 m3/jam. Air yang
sudah diolah kemudian dimanfaatkan atau diproses lebih lanjut antara lain untuk
Air Pendingin kapasitas 360 m3/jam; Air Bebas Mineral kapasitas 180 ton/jam.
Unit Amonia
Unit Amonia Kujang 1A dan
Kujang 1B menghasilkan Amonia dengan kapasitas terpasang masing-masing sebesar
1000 MT/hari. Selain itu dihasilkan juga produk samping berupa gas
Karbondioksida yang digunakan untuk bahan baku pembuatan Urea.
Unit Urea
Amonia dan Karbondioksida
yang diperoleh dari unit Amonia kemudian diproses di unit Urea. Pabrik Urea
Kujang 1A dan 1B memiliki kapasitas terpasang yang sama yaitu masing-masing
1.725 MT/hari atau sebesar 570.000 MT/tahun sehingga kapasitas total produksi
Urea Pupuk Kujang sebesar 1.140.000 MT/tahun.
CONTACT INFO
PT.PUPUK
KUJANG
Jl.
Jend. A. Yani No. 39
Cikampek 41373
Kabupaten Karawang – Jawa Barat
(0264) 316141, 317007
TOLL FREE : 0800-100-3001
(0264) 314235, 314335
info@pupuk-kujang.co.id
Connect with us :
Kantor Pusat
Jl. Jend. A.
Yani No. 39 Cikampek 41373,
Kabupaten
Karawang – Jawa Barat
Tel: (0264)
316141, 317007
Fax: (0264)
314235, 314335
Kantor
Jakarta
Gedung PUSRI
Jakarta Lt. 2 & 3
Jl. Taman
Anggrek, Kemanggisan Jaya
Tel: (021)
53662099 (hunting system)
Fax: (021)
5322439, 5322723
Homepage :
www.pupuk-kujang.co.id
E-mail :
info@pupuk-kujang.co.id
Yahoo Mail :
sarkujang@yahoo.com
Telp. Bebas
Pulsa : 0800-100-3001